MENCIPTAKAN sekaligus mendidik siswa cinta Alquran dan menerapkan nilai agama bukan hal yang mudah. Untuk menjawab tantangan itu, guru dituntut memberikan metode pembelajaran yang memudahkan siswa untuk menjadi pribadi yang berkarakter religius.
Pemberian target hafalan di setiap kenaikan kelas, menjadi salah satu strategi pembelajaran yang diusung oleh SD Islam Plus Ar-Rosyid Kota Mojokerto. ’’Setiap kenaikan kelas, siswa wajib menyetorkan hafalan dan ditarget. Mulai hafalan surat, doa hingga hadis,’’ jelas Kepala SD Islam Plus Ar-Rosyid Yani Wiyati, M. Hum.
Perempuan 39 tahun ini menyebutkan, bahkan untuk siswa kelas VI, wajib menyetorkan hafalan 100 hadis sebelum lulus. Ini dengan tujuan agar siswa bisa lulus berbekal ilmu agama dan mahir baca Alquran. ’’Setiap kelas memang ada targetnya sendiri-sendiri. Tidak semua harus Alquran, namun juga mencakup hadis dan doa sehari-hari,’’ jelasnya.
Dia menambahkan, selain mencetak siswa cinta Alquran melalui upaya penghafalan, lembaga dengan 101 siswa ini memiliki tujuan membangun karakter siswa bernilai agama. Penerapannya dimulai dari budaya sopan santun pada orang yang lebih tua, senang bersedekah, serta disiplin pada waktu.
’’Nilai-nilai agama ini kan memang paling dibutuhkan apalagi bagi usia dini. Dengan penerapan setiap hari, mereka akan terbiasa dan bisa diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari,’’ ungkapnya.
Lebih lanjut, Yani berharap keberlangsungan program ini bisa terus berlanjut. Sebab, dari upaya ini, siswa diharapkan mampu lulus dengan terbekali kemampuan baca tulis dan paham Alquran. Sekaligus memiliki karakter religius. ’’Fokusnya, setiap tahun sekolah kami bisa mencetak generasi cinta Alquran dan bisa menerapkan nilai Islam dalam aktivitas masyarakat,’’ pungkasnya. (oce/fen)