Selama Setahun, Demi Hasilkan Produk yang Khas
Usaha apa saja jika dikerjakan secara sungguh-sungguh dan konsisten, hasilnya akan maksimal. Lilik Faridah telah membuktikannya. Usaha kacang bawang rasa mente-nya laris manis, meski masih skala kecil-kecilan.
INDAH OCEANANDA, Sooko, Jawa Pos Radar Mojokerto
Semula, Lilik hanya memiliki usaha sampingan menjual sandal dan sepatu. Namun, karena sang suami mengalami kecelakaan dan tak lagi bisa bekerja, ia harus menjadi tumpuan keluarga. Apalagi, masih ada empat anak yang kala itu harus dihidupinya. ’’Jualan sepatu dan sandal juga belum tentu laku. Akhirnya coba-coba buat kacang bawang aja karena pernah diberi saran orang buat usaha itu kecil-kecilan,’’ ujarnya.
Bermodal Rp 50 ribu, Lilik mencoba mengolah kacang tanah kupas yang ia beli dari pengepul. Setelah itu, produknya dipasarkan ke tetangga sekitar. ’’Waktu itu cuma diolah sama bawang, garam digoreng biasa. Terus dijual ke tetangga sekitar dititipkan ke warung,’’ kenang warga Dusun Daleman, Desa Japan, Kecamatan Sooko ini.
Usaha kacang bawang rasa mente buatannya juga tak berhasil begitu saja. Lilik mengaku, dimulai 2014 lalu, ia bereksperimen agar produk kacangnya itu memiliki rasa yang khas. Yakni dengan menambahkan kelapa parut saat proses menggoreng. Tak jarang, kacang bawangnya itu gosong ketika digoreng. ’’Itu pun nggak langsung berhasil. Setahun percobaan, baru bisa dapat rasa kacang yang enak beraroma mente,’’ bebernya.
Wanita 52 tahun ini melanjutkan, perlahan kacang rasa khas mente produk yang dinamai Sainggon itu mulai disukai banyak orang. Hingga pemasaran produknya pun kian berkembang. ’’Sampai akhirnya banyak pabrik yang pesan untuk dijadikan parsel kalau Lebaran,’’ ungkapnya.
Hingga kini, terhitung sudah empat jenis kemasan produk Sainggon yang beredar di pasaran. Pengemasan produk yang menarik itu sambung Lilik, tak lepas dari binaan UKM Disperindag Kabupaten Mojokerto. ’’Karena kemasannya bagus, akhirnya juga banyak yang melirik,’’ imbuhnya.
Kini, berkat usaha kacang bawang rasa mentenya ini, Lilik bisa meraup pendapatan hingga Rp 7 juta per bulan. Produknya sendiri juga sudah dipasarkan ke berbagai daerah. Seperti Tangerang dan Kalimantan. ’’Kalau puasa dan Lebaran ramainya luar biasa. Karena dijadikan suguhan tamu dan diburu untuk parsel,’’ ungkapnya.
Saat ini, Lilik terus berinovasi untuk memperluas pasaran produk Sainggon. Terlebih, tahun ini produk buatannya juga sudah merambah ke minimarket. ’’Terus mencoba packaging yang lebih bagus, jadi juga bisa punya pasaran lebih luas lagi,’’ pungkasnya. (ron)