27.7 C
Mojokerto
Thursday, June 8, 2023

Desain Kostum Pertunjukan Wayang Beber, Usung Unsur Majapahitan

Heman Makruf, Peraih Juara National Costume Design Competition 2022

Herman Makruf membawa harum nama Kabupaten Mojokerto setelah sukses menjuarai National Costume Design Competition 2022. Tak hanya itu, pelajar SMAN 1 Pacet ini juga turut mengenalkan kesenian dan budaya Majapahit di kancah nasional.

RIZAL AMRULLOH, Pacet, Jawa Pos Radar Mojokerto

HERMAN Makruf masih percaya jika dirinya yang terpilih sebagai juara National Costume Design Competition 2022 pada pertengahan Maret lalu. Karena sejak awal, dia sama sekali tidak mamasang target menjadi pemenang. ”Tidak ada ekspektasi kalau bakalan juara. Karena lombanya tingkat nasional. Jadi sudah hopeless duluan karena yang ikut dari suluruh Indonesia,” terangnya.

Namun, Herman justru mampu menembus 10 besar dari total 413 peserta fashion designer yang diikuti seluruh penjuru tanah air. Di babak final, siswa kelas XII SMAN 1 Pacet ini mampu menyisihkan finalis lainnya dan didapuk menjadi juara.

Baca Juga :  Rumah Tua Disulap Jadi Lapak Kuliner Kekinian di Tengah Kota Mojokerto

Remaja 18 tahun ini mengaku terharu sekaligus bangga bisa merengkuh status winner dari kompetisi bergengsi yang digelar Bunda Latinas itu. Bukan semata karena hadiah, melainkan dia berkesempatan memperkenalkan seni dan budaya Majapahit lewat desain kustum yang mengusung tema Mbeber Gulungan.

Herman mengungkapkan, desain kostum nasional karyanya mengakat tentang pagelaran wayang beber. Terdapat empat adegan dalam dalam gulungan wayang beber itu diaplikasikan dalam kostum.

Cerita wayang yang mengambil tokoh Panji Sekar Kuning itu, sebut Herman, dipertunjukkan dengan cara mbeber atau membentangkan gulungan. ”Jadi, baju itu seolah-olah pertunjukan wayang beber. Saya mengangkat Panji Sekar Kuning karena itu cerita asli dari Majapahit,” imbuhnya.

Siswa yang tinggal di Dusun Galenglo, Desa Kesimantengah, Kecamatan Pacet ini menyebutkan, tema kostum nasional itu diangkat karena kompetisi itu digelar bersamaan dengan ujian semester ganjil. ”Kebetulan, di sekolah kan setiap tahun kelas XII kan harus ada pagelaran wayang beber di setiap kelas. Jadi, saya kepikirian buat design national costume tentang wayang beber,” ulasnya.

Baca Juga :  Ini Upaya Sukarelawan di Mojokerto Membantu Kelancaran Mudik Lebaran

Tak hanya itu. Desain kostum karya Herman juga diberi sentuhan ornamen Jawa. Terinspirasi wayang wong, atasan kostum tampak elegan dengan mahkota dan paes khas Jawa. Demikian dengan balutan pakaian dan bawahan yang diberi kombinasi batik motif ceplok dan gringsing. ”Warnanya juga cenderung didominasi merah terakota sebagai warna khas Wilwatikta,” tandas siswa kelahiran 18 Oktober 2003 ini.

Herman menambahkan, proses pembuatan desan dibuat secara manual dengan pensil warna dalam waktu 7 hari. Selain membutuhkan ketelitian dan konsentrasi, lamanya waktu pembuatan itu lantaran dia harus membagi waktu di sela ujian sekolah.

Rencananya, karya desain kostum bakal diwujudkan. ”Insya Allah nanti direalisasikan. Karena Herman juga ingin memperkenalkan budaya wayang beber agar tidak lekang oleh waktu,” pungkasnya. (ron)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/