Dihadiahi Menag Usai Riyadhoh Selama 41 Hari
Keistimewaan menjadi penghafal Alquran tak sekadar mendapat pahala. Maisaroh, warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto justru mendapat keberkahan langsung usai menjalani riyadhoh menghafalkan alquran selama 41 hari berturut-turut, Februari hingga April lalu. Yakni dihadiahi kemenag pusat berupa tiket menunaikan ibadah haji gratis tanpa biaya di tahun ini.
FARISMA ROMAWAN, Kutorejo, Jawa Pos Radar Mojokerto
IBU tiga anak ini bahkan tak pernah menyangka bisa mendapat tiket haji gratis yang diberikan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas. Jangankan berangkat ke Tanah Suci, untuk mendaftarkan porsi haji saja, Maisaroh dan suaminya belum dilakukan.
Akan tetapi, sejak kabar itu ia terima, perasaan bahagia bercampur haru menjadi hal yang tak bisa ia tolak. Tepatnya setelah melakoni program riyadhoh atau amalan menghafal Alquran selama 41 hari bersama 6 hafiz/hafizah lainnya yang berlangsung di Haramain sejak akhir Februari hingga awal April lalu.
Perasaan tak percaya sempat muncul di benaknya meski pada akhirnya kabar tersebut dibenarkan oleh staf khusus Menag yang datang menghubunginya. ’’Setelah dari ma’la tempat makam Mbah Mun (KH. Maimun Zubair, Red), ada Whatsapp (WA) dari staf khusus kementerian agama kalau kami dapat hadiah haji. Dari situ kami speechless, kaget, dan kami sempat menyangkanya berangkat di tahun depan. Akan tetapi, kami dipastikan berangkat di tahun ini. Sampai sekarang, saya dan suami belum mendaftar porsi haji,’’ ujarnya saat ditemui kemarin.
Maisaroh mengakui, hadiah tersebut tak lepas dari keahliannya sebagai penghafal Alquran. Saat itu, lulusan Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng, Jatirejo ini turut serta dalam program riyadhoh yang diminta rekan Gus Men, sapaan akrab Menag. Yakni menghafalkan Alquran sekaligus umrah selama 41 hari berturut-turut di Makkah dan Madinah. Sebagai hafizah yang biasa dimintai meriyadhohkan seseorang, perempuan 43 tahun ini pun mengiyakan dengan tulus ikhlas tanpa ada syarat atau permintaan tertentu.
Hingga pada saat proses riyadhoh berlangsung separo, muncul kabar Gus Men tengah melakoni kunjungan kerja ke Arab Saudi guna membahas proses keberangkatan haji tahun 2023. Dari situlah, ketujuh hafiz/hafizah dipertemukan dengan Gus Yaqut oleh rekannya. Dan dari pertemuan itu, Gus Men mengapresiasi perjuangan ketujuh penghafal kitab suci umat islam dengan memberikan tiket berangkat haji gratis tanpa biaya.
’’Kami bertujuh berangkat riyadhoh ke haramain memang atas permintaan rekan Gus Yaqut. Namun saat di sana, kami tidak menyangka bertemu dengan beliau. Malah diberi berangkat haji gratis karena faktor hafalan Quran itu,’’ imbuhnya. Meski gratis, namun keberangkatan Maisaroh bukan sebagai jamaah haji reguler. Melainkan sebagai petugas haji yang tergabung di panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) kemenag pusat dengan domain layanan konsumsi.
Yakni mendistribusikan makanan dan minuman bagi rombongan haji Indonesia. Yang menempati daerah kerja (daker) Makkah, tepatnya di wilayah shisha yang terdapat 15 hotel khusus bagi jamaah Indonesia. ’’Yang sesama riyadhoh itu ditempatkan di daker Makkah, kalau nggak salah di kota shisha yang jaraknya 6 kilometer dari Masjidil Haram,’’ tambah guru tahfidz MI Thoriqul Ulum, Sajen, Pacet ini.
Kini, Maisaroh telah menjalani seluruh rangkaian persiapan dan bimbingan haji, mulai dari persiapan dokumen dan administrasi, kesehatan, dan mental jelang keberangkatannya menuju tanah suci, Sabtu (27/5) nanti. Termasuk sejumlah perlengkapan dan pelatihan menjadi petugas haji yang telah ia jalani pasca riyadhoh April lalu. Sebagai hafizah, perempuan yang baru dianugerahi satu cucu ini juga tak lupa bersyukur kepada Allah SWT atas rezeki yang telah ia terima.
Ia juga tak lupa selalu mengamalkan hafalan Alqurannya. Termasuk selama nanti berada di Baitullah yang senantiasa ia amalkan sebagai rasa terima kasih atas anugerah yang diperoleh. (ron)