Sehari Mampu Produksi 50 Biji
Sudah 20 tahun warga Dusun Jati Ombo, Desa Centong, Kecamatan Gondang, menggeluti kerajinan tampah dari anyaman bambu. Para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) ini berharap ada bantuan peralatan agar kegiatan produksinya makin berkembang.
YULIANTO ADI NUGROHO, Gondang, Jawa Pos Radar Mojokerto
TANGAN Miskan begitu lihai menekuk bambu yang telah dibilah-bilah membentuk lingkaran. Di ruang tamu, istri dan dua tetangganya tampak serius menyusun bambu menjadi anyaman. Saat disatukan, bambu melingkar dan anyaman itu akan menjadi tampah berukuran sedang. Pekerjaan demikian sudah dilakukan Miskan selama puluhan tahun terakhir.
Selain dikenal sebagai sentra produksi tape ketan hitam, Desa Centong di Kecamatan Gondang, juga menjadi pusat menghasil kerajinan tampah. Para perajin anyaman bambu ini paling banyak ada di Dusun Jati Ombo. Salah satu perajin itu adalah Miskan. Dalam seminggu, pria 45 tahun ini mampu menghasilkan 50 biji tampah.
Selain mendapat bahan baku bambu dari wilayah Kecamatan Gondang sendiri. Selain itu, ia juga mendatangkan bambu dari kawasan Kecamatan Pacet. Bambu-bambu yang dapat dipakai membuat tampah tersebut hanya bambu jenis Jawa. ’’Hanya bambu yang umurnya 1 tahun lebih yang bisa dibuat jadi tampah,’’ tuturnya.
Bambu Jawa dipilih karena cocok dibuat jadi kerajinan. Jenis bambu ini memiliki karakter kuat dan lentur. ’’Kalau jenis bambu petung begitu tidak bisa, karena pasti patah,’’ tambahnya. Miskan mengaku sudah mengeluti kerajinan dari anyaman bambu sejak 20 tahun silam. Tampah-tampah produksinya itu paling banyak dipasarkan pasar di Kecamatan Mojosari. ’’Harganya satu biji Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu,’’ ujarnya. Miskan menggeluti bisnisnya dengan dibantu istri dan dua orang tetangga. Para tetangga itu melakukan pekerjaan secara borongan dengan upah Rp 1 ribu per biji tampah.
Pihak Pemerintah Desa Centong mengaku terus berupaya agar UKM tampah yang menjadi ikon Dusun Jati Ombo bisa terus berkembang. Mereka berharap ke depan ada bantuan peralatan dari dinas terkait untuk membantu para pelaku UKM. ’’Yang paling dibutuhkan saat ini bantuan peralatan untuk para pelaku UKM sehingga kerajinannya makin hidup dan menghasilkan banyak,’’ ujar Kaur Pemerintah Desa Centong Suparman. Menurut dia, ada dua produk unggulan di Desa Centong yang kini terus dikembangkan. Yakni tampah dari Dusun Jatiombo dan tape ketan ireng dari Dusun Jatirejo. (fen)