30.8 C
Mojokerto
Sunday, May 28, 2023

Kirab Budaya Gunungan Sepatu di Desa Medali, Mojokerto Habis dalam Semenit

ADA yang hanya dapat sebelah, ada yang bawa pulang sampai tiga pasang. Kirab gunungan sepatu di Desa Medali, kemarin (19/3) adalah wujud syukur sekaligus munajad agar pelaku UMKM alas kaki makin sejahtera.

YULIANTO ADI NUGROHO, Puri, Jawa Pos Radar Mojokerto

Ribuan orang berdiri begitu tabuhan musik drum band samar-samar terdengar. Mereka bergegas merapat ke tengah jalan di persimpangan Balai Desa Medali. Keriuhan makin menjadi ketika dua pikap bermuatan gunungan sepatu muncul dari arah barat. Beberapa orang yang berdiri di atas kendaraan yang berada dalam barisan iring-iringan kirab budaya itu siap-siap melemparkan sepatu ke arah kerumunan.

Satu per satu sepatu mendarat di tangan warga. ”Kene.. kene.” Teriak seorang pria meminta agar sepatu dilemparkan ke arahnya. Tampak seorang bocah menggendong tiga pasang sepatu. Di sebelahnya, seorang ibu-ibu terpingkal karena sepatu berwarna hitam biru yang digenggamnya kurang sebelah. ”Saya dapat, tapi cuma sebelah ini gimana,” lontarnya sambil terbahak-bahak.

Baca Juga :  Mabes Polri Benarkan Penembakan Anggota Propam di Rumah Dinas

Dua gunungan sepatu yang jadi keroyokan itu tersusun dari seribu pasang. ”Total sekitar 50 kodi, jadi sekitar seribu pasang sepatu yang dibuat kirab,” kata Direktur BUM Desa Medali Beraksi Syafiudin. Momen rebutan sepatu itu tuntas kurang dari satu menit. Beberapa orang tampak bergegas mencari tempat berteduh. Matahari pukul 14.00 di simpang tiga Balai Desa Medali kemarin memang sedang terik-teriknya. Orang-orang itu sudah berkerumun dua jam sebelumnya. Mereka menanti puncak acara kirab budaya yang rutin digelar setiap tahun di desa yang masuk wilayah Kecamatan Puri tersebut.

Kepala Desa Medali Miftahuddin dan istri yang berbusana tradisional Jawa berjalan di barisan paling depan dengan diikuti para perangkat desa di belakangnya. Menyusul rombongan drum band lalu iring-iringan dari masing-masing Rukun Tetangga (RT) di Desa Medali. ”Ada sekitar 28 RT. Selain gunungan sepatu, ada yang membuat gunungan hasil bumi dan UMKM lain,” bebernya.

Baca Juga :  Napak Tilas Jejak Perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari di Lapas Mojokerto

Kirab budaya ini berlangsung dari garis start di Dusun Klampisan. Rombongan kemudian berjalan kaki mengelilingi kampung sambil menyapa warga melewati depan Balai Desa Medali tempat sepatu dibagikan kemudian menuju finish di lapangan Desa Medali. ”Kegiatan dilanjut dengan orkes dangdut di lapangan,” imbuhnya.

Desa Medali merupakan ikon kampung penghasil alas kaki di Kabupaten Mojokerto. Ada lebih dari 100 pelaku perajin yang memproduksi sepatu dan sandal. Sebelum kirab kemarin, selama tiga hari, para perajin juga menggelar bazar UMKM di lapangan depan balai desa.

Miftahuddin berharap, tradisi gunungan sepatu membawa keberkahan bagi masyarakat. Kirab budaya yang masuk rangkaian Ruwah Desa Medali ini menjadi wujud syukur sekaligus munajad agar pelaku UMKM dan semakin sejahtera. ”Ini adalah tradisi turun temurun. Kami berharap pelaku UMKM dan masyarakat umum dapat sejahtera dan maju,” ungkapnya. (ron)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/