24.8 C
Mojokerto
Wednesday, March 22, 2023

Dwi Indah Cahyani, Perajin Muda Kota Mojokerto Getol Ciptakan Ragam Kriya

Iseng Bikin Suvenir Nikah Kakak, Kini Sewa Ruko dengan Tiga Pekerja

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Pepatah itulah yang pantas disematkan ke Dwi Indah Cahyani. Sempat ditipu puluhan juta saat mendirikan usahanya, kini ia menjadi pengusaha muda yang sukses menciptakan berbagai produk souvenir. Omzetnya jutaan rupiah, dan bisa memberdayakan sejumlah pekerja.

INDAH OCEANANDA, Prajurit Kulon, Jawa Pos Radar Mojokerto

INDAH, panggilan akrabnya, menceritakan usaha yang dirintisnya sejak 2018 silam itu tak berawal dari ketidaksengajaan. Mulanya, Indah hanya membuatkan suvenir untuk sang kakak yang memang akan menikah. ’’Biar hemat biaya, aku inisiatif bantuin kakak buat suvenirnya. Kebetulan aku emang suka kalau buat kerajinan yang berbau seni gitu,’’ ujarnya saat di tempat produksi usahanya yang berlokasi di ruko Citra Surodinawan Estate Nomor 86, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon tersebut.

Tak disangka, suvenir berupa tote bag berbahan kain perca buatannya itu banyak dilirik oleh tamu undangan si kakak. Si kakak pun mulai mengenalkan karya kerajinan Indah ke teman-temannya. Semakin lama, permintaan pesanan pun semakin banyak. ’’Terus aku coba buat kerajinan suvenir lainnya jadi biar ada pilihan. Mungkin kayak botol yang di-custom, atau tas kulit imitasi yang dibordir gitu,’’ papar anak tengah tiga bersaudara ini.

Baca Juga :  Masrukhan, Perajin Replika Makanan, Dari Limbah Styrofoam Jadi Karya Artistik

Ternyata, hasilnya memuaskan. Pesanan suvenir yang dibuat Indah semakin diminati banyak pelanggan. Usahanya kian berkembang. Akibat banyaknya permintaan itu, Indah mulai mengembangkan bisnisnya melalui pemasaran di media sosial.
Dia juga terus merambah ke beragam suvenir lain yang sedang tren di pasaran. Seperti hantaran, pigura, dan undangan digital maupun cetak. Puncaknya, Indah sempat tertipu pelanggan sekitar Rp 16 juta pada 2019 lalu. ’’Itu pesan suvenir botol yang sudah di-custom nama. Tinggal kirim aja, ternyata yang dihubungin gak bisa. Ya, akhirnya buat pelajaran aja lebih selektif kalau nerima pesanan,’’ ungkap alumnus Unair Jurusan Teknik Komputer ini.

Pada masa pandemi, Indah mengaku usahanya kembali berkembang. Terlebih, saat Hari Raya Idul Fitri yang saat itu mengharuskan untuk tetap di rumah saja. Dia kebanjiran orderan paket berupa parsel Lebaran. Paling jauh, dia pernah menerima orderan dari Jakarta. ’’Karena banyak pesanan itu akhirnya sering minta tolong tetangga gitu ikut ngerjakan. Kalau sekarang, Alhamdulillah sudah ada tiga karyawan, kadang kalau pesanan membludak lagi ya tetap minta bantuan tetangga,’’ ulas Indah yang berasal dari Suromulang, Surodinawan, Kota Mojokerto.

Baca Juga :  Sukarelawan Mencari dan Mengevakuasi ODGJ Telantar

Perempuan 26 tahun ini menambahkan, setiap tahun omzet yang didapatnya selalu meningkat. Seperti tahun lalu. Omzet yang dicapainya mampu menembus angka Rp 40 juta. ’’Ya mudah-mudahan bisa lancar terus. Karena menjalankan usaha itu juga pasti ada risiko dan jatuh bangunnya,’’ beber ibu anak satu ini.

Kini, dia mengaku masih terus fokus mengembangkan kerajinan suvenir lainnya. Salah satunya melalui produksi buket. Dia juga masih getol mengikuti pelatihan atau workshop kerajinan secara online maupun tatap muka. ’’Ini juga salah satu trik bisa meraba permintaan pasar. Jadi biar nggak menciptakan produk itu-itu aja tapi juga harus tahu tren yang sedang berkembang apa saja sesuai permintaan konsumen,’’ pungkasnya. (fen)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/