27.8 C
Mojokerto
Thursday, June 8, 2023

Upaya Aktivis Budaya Lestarikan Tinggalan Sejarah lewat Foto dan Lukisan

Inisiasi Mojokerto Heritage Community

Ada banyak cara yang dilakukan aktivis budaya dalam melestarikan sejarah peninggalan nenek moyang. Salah satunya mengabadikan warisan tersebut ke dalam sebuah karya seni. Berupa foto maupun lukisan yang menawan.

INDAH OCEANANDA, Magersari, Jawa Pos Radar Mojokerto

SEPERTI yang dilakoni Natalia Firdawati. Salah satu aktivis sekaligus inisiator Mojokerto Heritage Community (MHC) ini punya cara unik dalam melestarikan warisan peninggalan sejarah. Yakni dengan memotret dan melukis warisan tersebut. ”Ya tujuannya agar bisa dinikmati kapan saja. Bisa kita beritahu ke anak cucu kita nantinya,” ujarnya mengawali percakapan saat ditemui di kediamannya yang berlokasi di Jalan Raya Ijen, Kelurahan Wates, Kecamatn Magersari, kemarin (14/2).

Natalia mulai menyukai sesuatu berbau budaya sejak 2014 silam. Dia yang sejak kecil memang tertarik dengan seni, tergugah untuk melestarikan peninggalan sejarah. Menurutnya, di Mojokerto ada banyak bukti warisan leluhur yang memiliki nilai historis sangat tinggi. ”Saya kan suka keliling jalan-jalan, kadang pasti nemu bangunan zaman Belanda. Saya kagum dengan peninggalan seperti ini yang masih ada di tengah-tengah permukiman masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga :  Diduga Terteror Pinjol, Ayah Satu Anak di Pacet Mojokerto Gantung Diri

Dari situ, dia mulai mengabadikan sejumlah tempat peninggalan bersejarah yang kerap ia temui di jalan menjadi sebuah foto. Kini, dia punya koleksi ribuan foto sejumlah lokasi heritage di Mojokerto. Foto itu dikumpulkannya sejak tahun 2014 hingga saat ini. Tentu saja, ada beberapa lokasi yang kini sudah mengalami pemugaran dan perbaikan. ”Nah, pentingnya didokumentasikan itu agar bisa dinikmati sewaktu-waktu. Sebab, lokasi warisan ini dari tahun ke tahun pasti bentuknya sudah beda,” paparnya.

Kemudian, di tahun 2017 silam, Natalia memutuskan tak lagi pelesiran berburu tempat heritage sendirian. Dia pun mendirikan Mojokerto Heritage Community (MHC). Komunitas yang terdiri dari pecinta tempat-tempat bersejarah. ”Tapi, anggotanya tidak hanya dari Mojokerto saja. Banyak yang dari luar kota juga. Sampai sekarang hanya ada belasan yang aktif,” bebernya.

Biasanya, lanjut Nathallia, kegiatannya bersama teman-teman MHC yakni berkeliling mencari tempat-tempat bersejarah yang masih tetap kokoh meski di sekitar permukiman warga. Khususnya di daerah Mojokerto. ”Sebulan nggak tentu juga sih, bisa sampai tiga kali pertemuan. Rasanya bahagia aja, bisa menikmati bangunan sejarah secara langsung yang masih terjaga,” ulas wanita asli Ngawi ini.

Baca Juga :  Mieke Ariyanita, Agen Koran yang Juga Sukses Beternak Hewan Kurban

Selain menuangkan dalam bentuk foto, Nathallia juga kerap melukis hasil jepretannya tentang tempat-tempat bersejarah tersebut ke dalam lukisan. Kegiatan melukis itu, dikerjakannya saat punya waktu luang. ”Ya, ini salah satunya yang sedang saya kerjakan bangunan heritage zaman Belanda yang saya temukan saat blusukan di Gang Sidomulyo, Kota Mojokerto. Ini hasil bidikan saya, terus saya lukis,” ungkapnya sembari menyapukan kuas ke kanvas yang ada di hadapannya.

Menurutnya, mengabadikan peninggalan bersejarah ke dalam seni menjadi salah satu upaya pelestarian yang sangat asyik. Tak hanya menyuguhkan keindahan di dalamnya. Dalam karya foto maupun lukisan, Nathallia berharap bisa mengajak orang yang menikmati karya seninya bisa merasakan nilai historis yang terkandung dalam gambar tersebut.

”Saya harap, ada banyak warga yang punya cara unik lagi dalam melestarikan peninggalan sejarah. Yang jelas, peninggalan sejarah memang harus dijaga dan dilestarikan agar anak cucu kita bisa menikmatinya kelak,” tandas dia. (ron)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/