28.8 C
Mojokerto
Monday, May 29, 2023

Sukarelawan Mencari dan Mengevakuasi ODGJ Telantar

Berbekal Alat Cukur Rambut hingga Perlengkapan Mandi

Sejumlah unsur relawan di Kabupaten Mojokerto berupaya memperlakukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menjadi bagian dari masyarakat. Berbekal alat cukur dan perlengkapan mandi, sukarelawan mencari ODGJ telantar untuk dibersihkan dan didandani dengan penampilan yang lebih layak.

RIZAL AMRULLOH, Kabupaten, Jawa Pos Radar Mojokerto

DALAM sebulan terakhir, sudah dua ODGJ di wilayah Dawarblandong yang mendapat penanganan dari gabungan sukarelawan lintas komunitas. Satu di antaranya kini telah memiliki identitas setelah mau dibujuk untuk melakukan perekaman administrasi kependudukan (adminduk). ”Hari ini (kemarin, Red) E-KTP sudah selesai,” ungkap Johana, salah satu sukarelawan.

Dengan adanya identitas tersebut, maka ODGJ rencananya akan dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dr Radjiman Widiodiningrat Lawang, Kabupaten Malang. Sebelumnya, pria paro baya itu diketahui berkeliaran sehingga dilakukan penanganan oleh sejumlah unsur relawan besesama perangkat terkait.

Rabu (31/8), para sukarelawan kembali menangani satu ODGJ telantar lainnya. Meski tidak memiliki perilaku yang membahayakan, namun keberadaannya dinilai cukup meresahkan. Tak lain karena kondisi badan yang tak terawat hingga membuat masyarakat menjadi segan untuk sekadar memberinya makan.

Baca Juga :  Menggeliatnya Bisnis Layanan Live Streaming di Mojokerto

Karena itu, para sukarelawan melakukan jemput bola untuk memberi perawatan pada ODGJ yang diketahui bernisial PG itu. ”Sebagai penanganan awal, yang bersangkutan kita bersihkan dan mandikan,” terang pria yang juga koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Mojokerto ini.

Tak hanya itu, mereka juga mendandani penampilan ODGJ agar bisa lebih diterima di tengah masyarakat. Yakni dengan memotong rambut sekaligus memberi pakaian yang lebih layak. Saat ini, OGDJ tersebut masih dalam pemantauan karena telah memiliki identitas kependudukan. ”Kita juga sudah berkoordinasi dengan dinsos barangkali di kemudian hari ada sakitnya, bisa segera ditindaklanjuti,” ulasnya.

Diceritakannya, saat melakukan penanganan ODGJ, tidak jarang sukarelawan harus menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya ketika mengevakuasi dengan kondisi kejiwaan yang tempramental. Selain itu, juga harus pandai untuk merayu agar sasaran mau untuk dilakukan perawatan.

Baca Juga :  Kreativitas Ibu-ibu Dawarblandong, Mojokerto Daur Ulang Sampah

Johana mengatakan, dengan dibantu berbagai komunitas dan unsur sukarelawan lainnya, gerakan sosial penanganan ODGJ itu akan terus dilakukan. ”Besok (hari ini, Red) kita juga evakuasi ODGJ di Ngoro. Teman-teman relawan lainnya juga terus keliling untuk mencari yang telantar,” imbuh warga yang tinggal Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan ini.

Kini, mereka kini juga mulai mengangsur perlengkapan dalam mendukung penanganan ODGJ. Sementara yang sudah dimiliki adalah peralatan cukur rambut, perlengkapan mandi, hingga seperangkat kebutuhan medis P3K. ”Ini sebagai langkah awal saja, karena alat-alat kita adakan secara mandiri,” bebernya.

Tak hanya penanganan untuk merawat ODGJ, mereka juga ikut membantu untuk memulangkan ODGJ yang telantar di luar kota. Kemarin, salah satu warga di Kecamatan Trowulan yang mengalami gangguan jiwa dilakukan penjemputan di Kabupaten Wonogiri, Jateng setelah 8 bulan tidak pulang. ”Dia berjalan kaki sampai Wonogiri, hari ini dipulangkan ke Mojokerto bersama pihak keluarganya,” pungkas dia. (ron)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/