Pemkot Gelontor Operasi Pasar Tiga Kali Seminggu
KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Memasuki bulan Ramadan harga kebutuhan pokok di pasar Kota Mojokerto kian tak terkendali. Intervensi harga melalui operasi pasar (OP) yang digeber pemerintah tak kunjung membuat stabil.
Seperti beras medium, di Pasar Prajurit Kulon belakangan harganya tembus Rp 11 ribu per kilogram (kg). Harga ini lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp 9.450 per kg. Pun demikian dengan harga minyak goreng kemasan sederhana di pasar rakyat juga masih dibendrol Rp 14,5 ribu per liter dari HET Rp 14 ribu.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag), Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan, harga yang belum stabil belakangan mengharuskan pemerintah terus geber operasi pasar untuk sejumlah komoditas. ’’OP untuk antisipasi peningkatan kebutuhan supaya harga tidak ikut naik. Sudah tiga minggu ini harga beras medium stagnan di kisaran Rp 10.650 per kilogram,’’ ungkapnya.
Jual kebutuhan pokok ini dibarengkan dengan pasar murah produk UMKM di halaman Pasar Ketidur yang sebelumnya diresmikan Mendag RI Zulkifli Hasan. Sekaligus, sebagai langkah pemda menarik perhatian masyarakat datang ke pasar anyar tersebut. ’’Sementara supaya pasar Ketidur ramai kita OP di Pasar Ketidur,’’ ujarnya.
Selama Ramadan, OP digelar tiga kali dalam seminggu dengan menyediakan beberapa komoditas. Di antaranya, beras sebanyak 12 ton, minyak 1.080 kg dan telur 150 kg. Selain untuk mengintervensi harga di pasaran, OP juga bagian dari upaya pemkot memastikan jika stok tiga komoditas tersebut aman. Apalagi, disebutkannya, panen raya di wilayah Kota Mojokerto hanya cukup untuk 40 persen penduduk saja. ’’Itu pun panen 2-3 kali setahun, jadi sangat butuh supply dari luar kota untuk cukupi kebutuhan wilayah kota. Makanya, untuk beras tiga kali OP seminggu yang kami gelar kita siapkan 12 ton,’’ tegasnya.
Lebih-lebih, belakangan kata Ani, surat rekomendasi bongkar komoditas dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui sekdaprov kepada kantor wilayah Bulog sudah keluar, meski terbatas untuk OP. ’’Jadi Insyaallah OP akan kita gelar terus sampai lebaran,’’ tandas Ani.
Sebagai tindak lanjut, Diskopukmperindag juga bakal kembali bersurat kepada Gubernur Jatim supaya Bulog di wilayah Surabaya Selatan diizinkan untuk menyalurkan beras ke RPK/TPK Kota Mojokerto supaya harga beras lebih terjangkau. (ori/fen)