KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Memasuki pertengah Ramadan, harga sejumlah komoditas bahan pokok (bapok) tengah anjlok. Kondisi ini berbanding terbalik dengan harga bumbu masak pabrikan yang kompak mengalami kenaikan.
Fluktuasi tersebut merupakan hasil pantauan di Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto kemarin (15/4). Barang kebutuhan dapur cenderung mengalami penurunan harga sejak sepekan terakhir. Misalnya, cabai rawit yang turun dari Rp 50 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 25-28 ribu per kg. ”Anjloknya jauh,” kata Adrian, salah satu pedagang.
Kondisi demikian juga terjadi pada cabai merah juga turun dari Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 28-30 ribu per kg serta tomat dari Rp 12 ribu per kg jadi Rp 9-10 ribu per kg. ”Hasil tani sebagian besar turun karena pasarnya juga sepi kalau pertengahan puasa begini,” ungkapnya.
Penurunan harga bahan pokok dibarengi dengan melonjaknya harga bumbu dapur instan atau pabrikan. Menurut Adrian, bahan-bahan masak kemasan itu kompak mengalami kenaikan sejak dua minggu terakhir. ”Semenjak pajaknya naik itu semua ikut naik,” ucapnya. Kenaikan harga berkisar Rp 1 ribu sampai Rp 2 ribu.
Barang-barang yang naik itu misalnya, kecap botolan, saos, tepung terigu, bumbu penyedap masakan, mie keriting, sampai micin. Disebutnya, kondisi ini terjadi lantaran efek naiknya pajak produk pabrikan. ”Naiknya langsung serentak,” imbuh dia.
Sementara itu, untuk komoditas lain terpantau masih stagnan. Harga bawang merah dan bawang putih yang sejauh ini masih stagnan di kisaran Rp 28 ribu per kg. Sama halnya dengan harga daging ayam dan telur yang belum mengalami penurunan. Satu kg ayam berada di kisaran Rp 35-36 ribu sedangkan telur Rp 22-23 ribu. Harga yang tergolong tinggi ini bertahan sejak awal Ramadan. ”Harusnya harganya turun, baru nanti kalau dekat lebaran naik lagi. Tapi, ini tetap saja,” kata Diah, pedagang di Pasar Tanjung Anyar.
Pantauan di laman https://siskaperbapo.jatimprov.go.id/harga/tabel tadi malam, sejumlah harga bahan pokok stabil. Tidak ada perubahan harga secara signifikan. Sebagian besar harga bapok sama dengan yang terjadi di lapangan. (adi/ron)
