Penukaran Uang Baru di Bank Jatim
MOJOKERTO, Jawa Pos Radar Mojokerto – Penukaran uang baru jelang lebaran, relatif tinggi. Di Bank Jatim Kantor Cabang Mojokerto saja, dalam sepekan, sudah melayani hingga Rp 5 miliar.
Penyelia PN dan Teller Bank Jatim KC Mojokerto Dian Puspitarini mengatakan, uang baru tersedia dalam beberapa pecahan. Mulai dari Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu. Dijelaskannya, menginjak pekan kedua bulan puasa ini, stok uang baru pacahan Rp 20 ribu sudah habis. Itu karena plotting dari pusat yang juga terbatas. ”Karena memang yang paling banyak diminati itu pecahan Rp 5 ribu. Tapi kalau kami sudah dapat pecahan Rp 20 ribu lagi pasti akan kami bagikan,” imbuhnya.
Penukaran uang baru jelang lebaran sudah bergeliat sejak pekan pertama bulan ramadan. Minggu lalu, bank pelat merah itu sudah menghabiskan Rp 5 miliar uang baru untuk penukaran. Namun, pekan kedua ini jumlah uang baru yang ditukarkan masih belum rampung lantaran tengah bergulir. ”Ada rencana untuk mengajukan lebih (dari Rp 5 M). Tapi kami menyesuaikan dari (kuota) yang diberikan (Bank Jatim) kantor pusat. Dan itu tergantung dari BI (Jatim) juga tersedianya berapa,” sebut Pimpinan Bidang Operasional Bank Jatim KC Mojokerto Juny Eko I.
Praktis, untuk penukaran uang baru bagi masyarakat umum pun bakal terbatas. Juny menjelaskan, penukaran uang baru bagi umum bakal dilakukan pada pekan ketiga dan keempat bulan Ramadan. Tepatnya, tanggal 19-21 dan 26-28 April mendatang. Masing-masing penukar uang dibatasi Rp 1,7 juta. ”Untuk penukaran uang ini hanya berlaku di Kantor Cabang Mojokerto saja. Untuk nonnasabah, dalam sehari kami batasi 25 orang. Karena pelayanannya akan bersamaan dengan pelayanan umum,” ungkapnya.
Diprediksi, puncak penukaran uang baru menginjak akhir April. Lantaran jangka waktu yang kian dekat dengan Lebaran. ”Ketika nanti kami dapat kuota lebih (dari Rp 5 M), ada kemungkinan untuk menambah antreannya. Bukan nominalnya. Namun, itu tergantung dari pusat,” imbuhnya.
Dipastikannya, jasa penukaran uang baru ini tak dipungut biaya sedikit pun. Baik nasabah maupun umum. Sehingga, pihaknya mengimbau agar masyarakat menukarkan uang baru di perbankan ketimbang jasa penukaran uang di pinggir jalan yang selalu marak setiap jelang Lebaran. ”Untuk mengantisipasi oknum-oknum yang mencampur uang asli dengan uang palsu atau dalam bentuk (kejahatan) lainnya. Ketika menukar di bank, bisa dipastikan uang tersebut asli karena ada label BI,” tandas Juny. (vad/ron)