KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Kemeriahan peringatan Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto masih berlanjut. Pemkot Mojokerto akan kembali menggelar Kirab Budaya Mojo Bangkit, Sabtu (25/6). Berbagai seni budaya dan sejarah akan dihadirkan dalam bentuk parade yang diberangkatkan dari titik start di Lapangan Raden Wijaya Surodinawan hingga finis di Pendapa Sabha Kridhatama Rumah Rakyat.
Sebelumnya, Kirab Budaya Mojo Bangkit telah diselenggarakan pada tahun 2019. Namun, Pemkot Mojokerto terpaksa meniadakan event tahunan itu akibat pandemi Covid-19. Dalam rangkian Hari Jadi Ke-104 Kota Mojokerto tahun ini, Kirab Mojo Bangkit kembali dihadirkan sebagai wujud telah bangkitnya kegiatan seni budaya, sosial, hingga perekonian di Kota Mojokerto. ”Kami ingin menghadirkan kembali kebesaran Kerajaan Majapahit dalam bentuk Kirab Budaya Mojo Bangkit,’’ ungkap Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
Karena itu, Ning Ita, sapaan akrab wali kota mengajak seluruh warga untuk tidak melewatkan kemeriahan parade budaya yang digelar dalam rangkaian Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto ini. ”Bagi seluruh warga Kota Mojokerto dan sekitarnya silakan menonton. Silakan untuk datang menyaksikan Kirab Budaya Mojo Bangkit dengan mengajak seluruh keluarga, kita semarakan rangkaian Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto,” ujarnya.
Kirab Mojo Bangkit yang akan dimulai siang ini pada pukul 13.00. Dengan mengambil titik start di Lapangan Raden Wijaya Surodinawan, parade budaya akan melalui rute Jalan Raya Surodinawan, Jalan Tribuana Tunggadewi, Jalan Brawijaya, dan berakhir di Pendapa Sabha Kridatama Rumah Rakyat di Jalan Hayam Wuruk.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto Mudjoko menambahkan, Kirab Mojo Bangkit akan berjalan semarak karena melibatkan 605 orang dari berbagai lapisan masyarakat. Tak hanya itu, parade budaya juga akan memvisualisasikan bangkitnya Kota Mojokerto pada usai yang ke-104 tahun ini. ”Kirab Budaya Mojo Bangkit ini sebagai ilustrasi bangkitnya masyarakat Kota Mojokerto. Baik bangkit secara fisik dan nonfisik, bangkit membangun jiwanya, bangkit membangun budayanya, bangkit membangun tata kehidupannya berlandaskan jargon yang digelorakan oleh Ibu Wali Kota (Ika Puspitasari), yakni Spirit of Mojopahit,” jelasnya.
Dia mengatakan, beragam seni budaya akan ditampilkan dalam Kirab Budaya Mojo Bangkit. Antara lain karawitan, tari tradisional, barongsai, bantengan, reog ponorogo, hingga gunungan serabi dan onde-onde.
Sebagai pembuka, sebanyak 104 siswa SMP negeri dan swasta akan menampilkan tari masal yang melambangkan Hari Jadi Ke-104 Kota Mojokerto ini. Iring-iringan parade akan diawali dengan Kirab Majapahit dengan tari Arya Wiratama yang menjadi barisan pertama.
Selanjutnya, pengunjung akan disuguhkan kilas balik Pemerintahan Mojokerto dari masa ke masa. Dimulai dari era pemerintahan Kadipaten Japan yang merupakan cikal bakal terbentuknya Mojokerto.
Pada Kirab Budaya Mojo Bangkit juga menampilkan jejak sejarah peralihan kekuasaan di Kota Mojokerto pada tiga zaman. Pada masa penjajahan kolonial, kirab menampilkan barisan tentara Belanda dan pelajar cilik era Soekarno kecil saat Sekolah Ongko Loro. Berikutnya disusul kirab barisan tentara PETA yang menggambarkan masa pendudukan Jepang. Parade pejuang juga akan menambah kemeriahan kirab pada masa kemerdekaan. ”Di samping itu juga terdapat kirab seni dan budaya akan menjadi barisan paling akhir pada Kirab Mojo Bangkit,” pungkasnya. (ram/ron/adv)