Sabtu, 20 April 2024

Niat sejak Awal Terpapar, Ajak Mantan Pasien Lain

- Selasa, 22 Desember 2020 | 09:50 WIB
niat-sejak-awal-terpapar-ajak-mantan-pasien-lain
niat-sejak-awal-terpapar-ajak-mantan-pasien-lain

Meningkatnya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit (RS) membuat permintaan plasma kovalesen kian tinggi. Sejumlah penyintas Covid-19 pun mulai tergerak untuk menjadi pendonor. Secara sukarela mereka menyumbangkan plasma darahnya dengan satu tujuan. Yakni menyelamatkan pasien yang tengah berjuang untuk sembuh dari Covid-19.


 


RIZAL AMRULLOH, Jawa Pos Radar Mojokerto, Kota Mojokerto


 


SENIN, (21/12) pagi menjadi pengalaman yang akan sulit dilupakan oleh Yanuar Hardianto. Sebab, warga asal Lingkungan Kradenan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto ini untuk pertama kalinya mendonorkan plasma konvalesen.


Dia menyebutkan, awal mula keinginan mendonorkan plasma konvalesen bermula ketika dirinya dinyatakan positif terpapar Covid-19 dari hasil uji swab Senin, 23 November lalu. Dia tergolong sebagai pasien asimptomatik atau tanpa gejala. Sehingga, ayah dua anak ini harus menjalani isolasi di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cinde Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon selama sepuluh hari.


Pada Kamis, 3 Desember, Yanuar telah dinyatakan selesai menjalani masa karantina dan keluar dari rusunawa. ’’Selama menjalani isolasi itu saya berniat untuk mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 yang lain,’’ terangnya.


Dorongan itu semakin kuat ketika sepulang dari rusunawa. Sebab, ibunya juga diketahui tertular Covid-19 darinya. Karena mengalami keluhan, sehingga orang tuanya harus menjalani perawatan di salah satu RS swasta di Kota Mojokerto.


Selama menjalani perawatan tersebut, ibunya menceritakan bahwa hampir tiap hari ada sesama pasien di ruang isolasi Covid-19 yang meninggal dunia. ’’Akhirnya keinginan saya semakin besar untuk mendonorkan plasma agar pasien yang terpapar Covid-19 bisa tertolong. Motivasinya hanya itu,’’ bebernya.


Sebab, kata Yanuar, plasma darah dibutuhkan bagi pasien yang sedang terinfeksi virus korona jenis baru. Khususnya yang disertai dengan gejala berat. Mengingat, komponen darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh dapat dijadikan sebagai Terapi Plasma Konvalesen (TPK).


Namun, keinginannya untuk menyumbangkan darahnya baru bisa terwujud kemarin. Karena penyintas Covid-19 baru bisa mendonorkan plasma darah sekitar 14-28 hari setelah dinyatakan sembuh. Hingga akhirnya, pria yang sehari-hari bekerja di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Mojokerto ini baru bisa mendonorkan darahnya kemarin. ’’Hari ini (kemarin) pas ada permintaan dari rumah sakit yang membutuhkan plasma konvalesen segera. Kebetulan golongan darah pasien juga sama,’’ bebernya.


Selain Yanuar, kemarin juga terdapat dua penyintas Covid-19 dari Kota Mojokerto yang juga bersedia mendonorkan darahnya. Namun, setelah melalui tahap skrining, satu di antaranya dinyatakan tidak memenuhi memenuhi persyaratan.


Sedangkan dia dan satu satu pendonor lainnya dinyatakan memenuhi syarat. Karena di dalam plasma telah terkandung antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Keduanya mendonorkan darah di UTD PMI Kabupaten Sidoarjo. Karena PMI Kota Mojokerto masih tengah mempersiapkan untuk bisa melakukan donor plasma konvalesen secara mandiri.


Yanuar sebenarnya telah secara rutin menyumbangkan darahnya. Bahkan, dia telah tercatat sebanyak 78 kali donor darah. Namun, pria 42 tahun ini merasa donor plasma konvalesen berbeda dari sebelum-sebelumnya.

Halaman:

Editor: Imron Arlado

Terkini

Harga Gabah di Kabupaten Mojokerto Terkerek HPP

Selasa, 16 April 2024 | 15:00 WIB
X