KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Masa pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhirnya menuntut semua orang harus produktif di tengah keterbatasan. Tidak sekadar bekerja biasa, inovasi dan kreativitas juga harus dilalui demi mempertahankan bisnis dan usaha dari ancaman resesi ekonomi.
Hal ini yang sebisa mungkin di tangkap para pengusaha muda khususnya yang bergerak di usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk saling berdaya. Sehingga geliat ekonomi tetap bisa berjalan di tengah situasi pandemi.
’’Seorang pengusaha memang dituntut selalu berinovasi dalam situasi apapun. Pandemi Covid-19 seperti ini justru menjadi momentum pengusaha muda untuk saling bekerja sama dalam berbisnis maupun usaha lainnya agar roda perekonomian tetap berkembang,’’ tutur Ketua BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Mojokerto Wahyu Mardiansyah.
Wahyu mengakui, ancaman krisis ekonomi hampir dialami semua negara di dunia. Termasuk Indonesia. Namun, ancaman itu bukan berarti menyerahkan posisi pada keadaan.
Sebagai bangsa pejuang, pengusaha dituntut mampu adaptif di tengah persoalan dengan cara dan kemampuannya masing-masing. Termasuk bekerja sama dengan pemerintah dalam rangka mereformasi kebijakan ekonomi.
Khususnya yang memengaruhi perbaikan iklim usaha dan investasi. Dan kerja sama itu yang harus disiapkan HIPMI dalam menyelamatkan negera dari ancaman krisis.
’’HIPMI juga punya tanggung jawab menyelamatkan negara dari turunnya pertumbuhan ekonomi. Sebagai kumpulan pengusaha muda di Kota Mojokerto, kami siap bersinergi dengan Pemkot dan Pemkab Mojokerto untuk menumbuhkan kembali iklim usaha sesuai karakter daerah,’’ tambahnya.