Gerbang Tergembok, Tapi Pintu Ruangan Terbuka
KUTOREJO, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pondok peaantren (ponpes) Ukhuwwah Islamiyyah (PPUI), di Dusun Pandanrejo, Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, yang diduga terafiliasi dengan ormas Khilafatul Muslimin sepi aktivitas.
Diduga, pihak ponpes sengaja mengosongkan gedung sementara waktu ini. Usai sebelumnya dikabarkan adanya penangkapan salah seorang pentolan Khilafatul Muslimin oleh Polda Metro Jaya di sana.
Pantauan Jawa Pos Radar Mojokerto, sejak Jumat (17/6) pagi, pesantren yang berdiri di antara pemukiman dan pekarangan warga itu tampak sepi. Gerbang utama ponpes tertutup rapat dan digembok.
Tidak ada aktivitas belajar mengajar maupun ibadah di sana. Seorang santri maupun pengurus pesantren pun tak tampak beraktivitas.
Dari luar gerbang, terlihat sejumlah pintu ponpes terbuka. Beberapa lampu di sudut gedung menyala di siang bolong. Seolah disengaja untuk ditinggal dalam kondisi tersebut.
Warga setempat mengaku heran akan kondisi itu. Terlebih, itu dilakukan secara tiba-tiba.

“Kemarin (16/6) masih ada orang, masih ada aktivitas di dalam. Gak tahu sekarang kok tiba-tiba sepi dan tutupan begitu,” ujar Mujiono, salah seorang warga setempat.
Ponpes asuhan M Nur Salim yang diduga kuat terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin itu, menurutnya memang mencurigakan. Sebab, pengurus dan sekitar 25 santrinya tertutup dengan warga setempat.
Kesehariannya, warga hanya bisa melihat aktivitas keagamaan layaknya sholat lima waktu dan pengajian dari luar pagar pesantren.
“Hari ini gak dengar adzannya sama sekali. Biasanya, musala pesantren ini adzan buat salat lima waktu,” tandasnya. (vad/fen)