MOJOKERTO – Sumur milik warga di Dusun Panjer, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto diduga terkontaminasi bahan bakar minyak (BBM).
Sumur tersebut mengeluarkan bau menyengat dan berubahan warna kehijauan seperti pertalite. Sehingga, selama 6 bulan terakhir ini, sumur-sumur tersebut tak difungsikan lagi.
Warga memilih menggunakan air PDAM guna menghindari hal-hal tak diinginkan jika mengonsumsi sumber air sumur untuk kebutuhan sehari-hari.
“Setelah mengetahui sumurnya bau, saya pakai air dari PDAM. Air sumur saya bau dan warnanya keruh,” kata Isti Mersiawan, 45, warga setempat. Untuk sementara, setidaknya tercatat ada lima sumur warga diketahui tercemar BBM.
Kondisi terparah adalah sumur milik Ahmad Khoirudin, 35. Saat dia menimba yang didapat air nampak keruh, berwarna kehijauan dan mengeluarkan bau BBM. Bahkan, untuk menjawab dugaan pencemaran sumur ini, dia pernah mengecek dengan menyalakan korek api. Hasilnya, sekali korek dinyalakan air sumur pun ikutan menyala.
“Saya coba nyalakan pada dua motor menggunakan air itu, dan nyala semua. Warnanya keruh kehijauan hampir menyerupai pertalite,” tambah M. Soleh warga Dusun Panjer RT 1/RW 3.
Mendengar pengaduan warga, kepolisian dari Polres bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto. Petugas DLH juga mengambil sampel untuk dilakukan uji laboratorium.
“Sementara ini sampel masih akan diteliti dulu. Hasilnya sekitar dua minggu lagi,” papar Kabid Penataan Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Mojokerto, M. Aminudin. (sad)