SEMENTARA itu, dokter jaga IGD RSUD R.A Basoeni Gedeg memastikan ada sepuluh korban mengalami luka-luka dan sedang menjalani perawatan intensif. Hingga tadi malam mereka masih berada di IGD rumah sakit milik Pemkab Mojokerto tersebut.
Bahkan, tiga di antaranya terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Gatoel Kota Mojokerto, lantaran mengalami luka bakar cukup parah. Meliputi, kepala, kedua tangan, dan punggung. Mereka mengalami luka melempuh akibat tersulut api sesaat terjadi ledakan di tempat proses utama pembuatan etanol dalam pabrik.
”Ada sepuluh korban. Yang parah tiga orang, dan sekarang (kemarin, Red) kita rujuk ke RS Gatoel,” ungkap dr Sakri Agung, dokter jaga IGD RSUD R.A Basoeni Gedeg, tadi malam.
Menurut Sakri, tiga korban ini tergolong cukup parah dibandingkan tujuh korban lainnya. ”Luka bakarnya sekitar 65 persen. Sama ketiganya, pada kepala, kedua tangan, kedua kaki dan punggung,” tambahnya. Kendati begitu, tiga korban yang dirujuk ini bukan berarti rumah sakit pelat merah kekurangan alat dalam penanganan, hanya karena rumah sakit daerah ini didasari kerja sama antar rumah sakit.
Sedangkan untuk tujuh lainnya tergolong ringan. Hingga tadi malam, tenaga medis masih melakukan observasi dan penanganan. Sakri memastikan, semua korban dalam kondisi sadar dan harus menjalani rawat inap. ”Kita fokus pada penanganan. Semuanya harus rawat inap. Infonya satu meninggal, tapi ini akan kami cek, setelah penanganan di sini (IGD),” jelasnya. (ori/ris)