KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – Dua isolasi terpusat (isoter) pasien Covid-19 di Kota Mojokerto kosong. Namun demikian, tim relawan tetap disiagakan untuk mengantisipasi pasien baru.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto Hariyanto mengatakan, sejak akhir Agustus lalu, keterisian pasien Covid-19 di dua isoter di Gedung Diklat Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari dan Rusunawa Cinde Kecamatan Prajurit Kulon mulai lengang.
Hal itu setelah adanya tren penularan kasus yang menurun. ”Memang kasusnya kan menyusut terus per hari, jadi berdampak pada keterisian isoter juga,” ujarnya, kemarin. Hariyanto menambahkan, saat ini isolasi pasien Covid-19 dipusatkan ke Rusunawa Cinde saja. Pasalnya, gedung diklat sudah dialihfungsikan kembali untuk menggelar acara. Itu setelah nihilnya pasien Covid-19 sejak pertengahan September lalu.
”Bukan tutup, kita fungsikan sementara untuk kegiatan acara. Karena sudah dua minggu-an tidak ada pasien dan untuk menghemat biaya tenaga nakesnya. Akhirnya (gedung diklat) dikembalikan ke fungsi semulanya untuk tempat gelar acara,” ucap dia.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Kota Mojokerto ini mengungkapkan, pasca Gedung Diklat ditutup sementara waktu, kini giliran Rusunawa Cinde dalam kondisi nihil pasien. Hal ini terjadi sejak 1 Otober lalu. ”Tapi, tetap kita pusatkan di Rusunawa. Di situ, dimanfaatkan sampai pasien memenuhi kamar yang ada. Kalau tidak cukup, atau semisal kasusnya naik lagi baru dialihkan ke diklat. Kondisional saja lah,” tukas dia.
Relawan yang bertugas tetap digilir untuk berjaga di isoter selama penurunan kasus Covid-19, sebagian ditarik untuk membantu pelayanan vaksinasi di faskes kota. (oce/fen)