MOJOKERTO – Ratusan siswa dan guru SMPN 1 Kota Mojokerto menggelar salat Gaib dan doa bersama untuk korban bencana di Palu dan Donggala di lapangan basket, Rabu (4/10).
Kepala SMPN 1 Mulib mengungkapkan, sebelumnya OSIS juga mulai menggalang dana. ’’Hal ini sekaligus menumbuhkan, mengembangkan nilai-nilai karakter siswa untuk peduli sesama,’’ katanya
Sementara itu, PMI Kota Mojokerto telah menyiapkan stok darah dan juga relawan yang dikirim ke Sulteng. ’’Kita menunggu instruksi dari PMI pusat Jakarta terkait berapa jumlah pasti stok darah yang dibutuhkan di lokasi bencana,’’ kata Humas PMI Kota Mojokerto, Yanuar Hardianto.
Terkait stok darah, pihaknya mengatakan, sudah ada beberapa komunitas atau penggerak donor yang akan mau diambil darahnya. ’’Sekarang sudah banyak jadwalnya. Hampir penuh,’’ paparnya.
PMI juga siap jika diminta menjadi relawan untuk terjun ke lokasi bencana. ’’Relawan kami juga sudah siap 24 jam jika nanti dibutuhkan dari PMI Pusat Jakarta untuk dikirim ke Palu dan Dongala,’’ tegasnya.
Terpisah, komunitas Gusdurian Mojokerto juga menggalang bantuan untuk korban gempa dan tsunami. Berbeda dari biasanya, mereka menggelar aksi barongsai di Perning, Kecamatan Jetis.
’’Dari teman-teman Perning meminta barongsai. Karena antusias warga sangat besar kalau ada kesenian barongsai. Selain itu, pimpinan barongsai Young Lion juga kebetulan ingin berbagi dengan menyumbang pentas barongsai,’’ ungkap Kukun Triyoga. (ras)