Kini, posko penyekatan tersebut seperti mati suri. Petugas minim, properti pun tak mendukung. Kondisi ini, menurutnya, jelas membuat penyekatan tak maksimal. Dengan personel minim ini, pemeriksaan tetap dilakukan hingga 9 Agustus mendatang sesuai dengan masa PPKM level 4. ’’Kalau piket saya hanya tiga orang ini. Kalau malam nanti (setelah pergantian piket) mungkin personelnya lebih banyak,’’ ungkapnya.
JETIS, Jawa Pos Radar Mojokerto – Pengendalian mobilitas warga pada masa perpanjangan PPKM jilid keempat ini tak berjalan maksimal. Di pos check point exit tol Penompo, Kecamatan Jetis, misalnya, jumlah personel tinggal tiga orang. Padahal, idealnya 15 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, Dishub, dan Dinkes. Bahkan, poskonya pun sudah dibongkar separo.
Pantauan di lokasi Selasa sore (3/7), petugas menghentikan kendaraan yang melintas. Hanya tampak dua personel polisi dan satu personel TNI. Pemeriksaan hanya dilakukan dengan mengecek surat-surat perjalanan. Tak ada cek suhu atau rapid di tempat. ’’Karena petugasnya tidak lengkap, jadi tidak semaksimal sebelumnya,’’ terang perwira pengendali pos penyekatan exit tol Penompo Iptu Masna Hari.
Hari mengatakan, penyekatan jalur merupakan bagian dari rangkaian kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD). Kendati Operasi Aman Nusa II selesai 2 Agustus, pengendalian mobilitas tetap berjalan. ’’Instruksinya seperti itu,’’ ujarnya.
Hingga Senin malam (2/8), petugas tak mendapat informasi pasti terkait lanjut tidaknya penyekatan tersebut. Sehingga posko telanjur dibongkar separo. Bahkan, sejumlah properti posko pun sudah diangkut. Seperti karpet, meja kursi, hingga dekorasi tenda. ’’Sudah diangkuti semua karena awalnya kan sampai tanggal 2 (Agustus) saja,’’ ujar dia.